Sesudah pergi dari Desa Wiltshire kepada Juli 2010, Charlie Walker menghabiskan lebih dari 4 th buat menjelajahi dunia bersama memanfaatkan sepeda. Mengelilingi 3 benua, jalur yg diambil walker sukses membawanya ke lingkaran Kutub Utara, lewat Himalaya & Sahara. Sesudah mengarungi jarak lebih dari 40.000 mil, Walker baru tiba kembali di Inggris.
Seperti yg dilansir Roughguides, Senin (28/9/2015), argumen penting yg menggerakan Charlie Walker berpetualang memakai sepeda keliling dunia tatkala lebih dari 4 th ialah pertanyaan, “untuk apakah dikala di dunia itu sebenarnya?”. Di tengah badai kehidupan yg sedang melanda, tak miliki si sayang & tugas, menciptakan Walker semakin teguh jalankan perjalanan ‘gila’nya. baca juga Harga sepeda anak bekas wimcycle
Charlie Walker mengaku tak menciptakan persiapan yg sungguh-sungguh diwaktu memutuskan berpetualangan dgn sepeda. “Saya cuma miliki duit sedikit, yg aku belanjakan peralatan murah & sepeda second yg aku namai Old Geoff,” ungkapnya. Tidak Cuma itu, ia serta mengaku tak lakukan persiapan fisik dengan cara husus sebelum jalankan penjelajahannya.
Beragam hambatan dalam perjalanan sudah dilalui Charlie Walker, sejak mulai badai salju di Tibet sampai menempuh jalan rusak & menanjak jadi makanan sehari-hari yg tidak sanggup dihindari. “Saya di Tibet ketika periode dingin, & memang lah tak dianjurkan oleh otoritas yg mempunyai hak. Aku bersepeda kala mulai sejak salju, yg perlahan-lahan jadi badai salju & pernah menciptakan aku kehilangan jejak. Dikala aku melamun buat mengakhiri hidup dalam tumpukan badai salju yg nomor wahid dingin, aku ditolong oleh satu buah keluarga mungil di Tibet, & mereka membiarkan aku bermalam di rumahnya. Kalau aku yakin kepada takdir, apapun dapat berjalan,” ungkap Walker.
Lebih jauh Charlie Walker menceritakan pengalamannya kala bersepeda keliling dunia. Bagi dia, Iran adalah negeri teramah yg dikunjunginya tatkala penjelajahan. “Ada prasangka negatif menyangkut negeri ini. Tapi aku meyakini itu seluruhnya salah. Tiap-tiap hri disaat melintasi negeri ini, aku diundang ke rumah-rumah mereka, sekadar bertamu & makan dgn. Ini telah jadi budaya di Iran, & bagi aku Islam itu ramah bagi wisatawan,” kata Walker.
Bagi Charlie Walker, tiap orang mampu laksanakan penjelajahan keliling dunia memanfaatkan sepeda. Perihal ini dibuktikan dari beliau yg bukan olahragawan, tak terlampaui tajir, & tak sempat memanfaatkan sepeda buat berpergian kemana serta pada awal mulanya. “Saya pikir seluruhnya orang sanggup melaksanakan apa yg aku melaksanakan,” ungkap Walker setelah itu.
Seperti yg dilansir Roughguides, Senin (28/9/2015), argumen penting yg menggerakan Charlie Walker berpetualang memakai sepeda keliling dunia tatkala lebih dari 4 th ialah pertanyaan, “untuk apakah dikala di dunia itu sebenarnya?”. Di tengah badai kehidupan yg sedang melanda, tak miliki si sayang & tugas, menciptakan Walker semakin teguh jalankan perjalanan ‘gila’nya. baca juga Harga sepeda anak bekas wimcycle
Charlie Walker mengaku tak menciptakan persiapan yg sungguh-sungguh diwaktu memutuskan berpetualangan dgn sepeda. “Saya cuma miliki duit sedikit, yg aku belanjakan peralatan murah & sepeda second yg aku namai Old Geoff,” ungkapnya. Tidak Cuma itu, ia serta mengaku tak lakukan persiapan fisik dengan cara husus sebelum jalankan penjelajahannya.
Beragam hambatan dalam perjalanan sudah dilalui Charlie Walker, sejak mulai badai salju di Tibet sampai menempuh jalan rusak & menanjak jadi makanan sehari-hari yg tidak sanggup dihindari. “Saya di Tibet ketika periode dingin, & memang lah tak dianjurkan oleh otoritas yg mempunyai hak. Aku bersepeda kala mulai sejak salju, yg perlahan-lahan jadi badai salju & pernah menciptakan aku kehilangan jejak. Dikala aku melamun buat mengakhiri hidup dalam tumpukan badai salju yg nomor wahid dingin, aku ditolong oleh satu buah keluarga mungil di Tibet, & mereka membiarkan aku bermalam di rumahnya. Kalau aku yakin kepada takdir, apapun dapat berjalan,” ungkap Walker.
Lebih jauh Charlie Walker menceritakan pengalamannya kala bersepeda keliling dunia. Bagi dia, Iran adalah negeri teramah yg dikunjunginya tatkala penjelajahan. “Ada prasangka negatif menyangkut negeri ini. Tapi aku meyakini itu seluruhnya salah. Tiap-tiap hri disaat melintasi negeri ini, aku diundang ke rumah-rumah mereka, sekadar bertamu & makan dgn. Ini telah jadi budaya di Iran, & bagi aku Islam itu ramah bagi wisatawan,” kata Walker.
Bagi Charlie Walker, tiap orang mampu laksanakan penjelajahan keliling dunia memanfaatkan sepeda. Perihal ini dibuktikan dari beliau yg bukan olahragawan, tak terlampaui tajir, & tak sempat memanfaatkan sepeda buat berpergian kemana serta pada awal mulanya. “Saya pikir seluruhnya orang sanggup melaksanakan apa yg aku melaksanakan,” ungkap Walker setelah itu.